MAROS – Lantai vinil (vinyl flooring) dan lantai laminasi (laminating flooring) merupakan dua jenis lantai yang digunakan pada banyak rumah. Namun, tidak sedikit orang kerap keliru membedakan kedua jenis lantai tersebut, yang mana lantai laminasi sering dianggap sebagai lantai vinil, begitupun sebaliknya.
Agar tidak keliru dalam mengenal lantai vinil dan lantai laminasi, kamu perlu mengetahui masing-masing perbedaan dari keduanya. Dilansir dari House Beautiful, Selasa (22/3/2022), pada artikel ini akan dijelaskan mengenai lantai vinyl dan laminasi, serta kelebihan dan kekurangannya.
Apa itu lantai vinil dan lantai laminasi?

Lantai vinil terdiri dari lembaran plastik, yaitu: akrilik, polyvinyl chloride (PVC), dan polimer sintetis lainnya yang ditekan bersama-sama. Sementara lantai laminasi terdiri dari beberapa lapisan yang mencakup papan partikel (particleboard), gambar resolusi tinggi, dan lembar pelindung. “Vinil adalah alternatif yang sangat tahan lama dan hemat biaya untuk kayu keras alami,” kata Meghan Chio, pengekspor lantai Home Depot.
Chio mengatakan bahwa lantai vinil membutuhkan alat sederhana, karena lembaran papan lantai vinyl dapat dipotong dengan pisau utilitas. Selain itu lantai vinil sangat bagus untuk area dengan lalu lintas tinggi, seperti dapur dan lorong ruangan. Demikian pula laminasi yang terlihat seperti kayu, ubin atau batu, tanpa biaya, perawatan atau keausan.
Terkait lantai vinil dan lantai laminasi, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan seperti berikut ini. Lantai laminasi terlihat lebih meyakinkan Banyak orang lebih menyukai tampilan lantai laminasi daripada vinil. Sebab, lantai laminasi sering menampilkan citra superior yang memberikan tampilan lantai yang lebih realistis.
Vinil dapat dipasang langsung di atas sebagian besar lantai yang ada Jika lantai vinil dapat dipasang langsung di atas lantai, ini tidak berlakuk untuk lantai laminasi. Pengaplikasian lantai laminasi mengharuskan kamu untuk menyingkirkan lantai yang ada sebelumnya sebelum memasang lapisan baru.

Lantai laminasi lebih nyaman di kaki Karena laminasi memiliki komposisi yang lebih tebal dan sebagian terbuat dari kayu, laminasi memberikan rasa yang sedikit lebih lembut dan lebih hangat. Sementara lantai vinil biasanya dingin dan sulit untuk disentuh, menjadikannya pilihan yang buruk untuk ruang yang nyaman seperti kamar tidur, ruang kerja, dan ruang tamu.
Vinil lebih tahan lama Lantai vinil dapat bertahan hingga 20 tahun. Di sisi lain, lantai laminasi biasanya perlu diganti setiap sepuluh tahun atau lebih. Selain itu, permukaan vinil sangat tahan gores dan tahan air, membuatnya ideal untuk hampir semua ruang. Sementara permukaan lantai laminasi dapat rusak jika terkena terlalu banyak uap air, karena inti papan seratnya (jadi sebaiknya hindari menggunakan metode pembersihan basah).