SUKAMAJU – Membina 200-an toko di pelosok Luwu Timur dan Luwu Utara bukanlah perkara mudah. Namun bagi H.Sunyoto, pria Jawa yang hidup di wilayah transmigrasi di Luwu mudah saja. Asal bermodal kepercayaan dan kerja keras, hal tersebut menjadi mungkin.
Ditemui di kediamannya, Senin (8/3/2021) lalu di dusun Mataram, desa Sukamaju kecamatan Sukamaju kabupaten Luwu Utara, sekitar 30 Km dari Masamba, Haji Anto, sapaan akrabnya menyambut tim Bosowa Semen dengan puluhan ikat durian. Maklum saja, saat itu musim durian belum berlalu maka agenda makan durian tak boleh luput.

Pria lima anak ini mengungkapkan telah memasarkan Bosowa Semen sejak Bosowa beroperasi di tahun 1999. Toko bangunannya, toko Adi Jaya Putra, telah solid memasarkan Bosowa sehingga ia menjadi langganan tetap (LT) distributor Bosowa area Luwu, PT CMIP hingga kini. Menyoal target, pria bercucu sepuluh ini tak memilikinya namun mengaku akan memaksimalkan peluang yang ada.
“Saya itu selalu penasaran jika ada toko bangunan yang tidak menjual Bosowa. Sampai sampai saya masuki tokonya dan menanyakan langsung kendalanya. Otomatis saya menjadi sales nya Bosowa dong,” guyonnya.

Dengan kerja kerasnya bersama tim marketing dan sales Adi Jaya, akhirnya di 2016 ia berhasil memasarkan Bosowa di Luwu Timur hingga kini.
Kini ia telah memiliki lebih dari 40 unit mobil pengangkut semen, diantaranya truk 10 roda 27 unit. Harapannya semoga mobilisasi mengangkut semen selalu lancar dan tidak menemui kendala. Jika memiliki armada, tentunya ia juga menyiapkan gudang penyimpan semen sebanyak tiga gudang, masing masing gudang berkapasitas 6.500 ton.
Setelah berstatus LT, Haji Anto tidak serta merta melepas binaan toko bangunannya. Ia kerap road show ke toko toko untuk mengecek ketersediaan stok mereka. Bahkan ia memanjakan mereka dengan kerap mengirimkan paket lebaran dan menggelar program pengambilan semen. Dimana tentunya berhadiah menarik, seperti televisi, logam mulia, sepeda dan lainnya.

“Kehidupan ini ibarat setelah salat Ashar” adalah prinsip tersebut yang dipegangnya, sehingga dapat menjalankan bisnisnya dengan baik, dan membina ratusan toko. Karena kehidupan adalah tempat mengumpulkan bekal, bukan tujuan hidup karena sejatinya tujuan sebenar benarnya adalah akhirat, katanya. (*)